Well, IP udah memasuki pertemuan kedua dan artinya kita akan...
Jeng jeng jeng jeng!
OUTBOUND!!! Yeey!
Eitsss ada tapinya nih
Tapi apa? Tapi buka dulu topengmu buka dulu topengmu *oke abaikan*
Tapi kita mesti bikin atribut lagi nih buat outbound berupa bendera kelompok dan handband. Di pertemuan IP kedua kita di kasih kain warna kuning sama lodestar kita. Eh btw kenalan dulu lah sama lodestar kita yang paling ganteng (tapi boong) namanya Kak Fernald Albert. Abis selesai ambil sewaan barang buat outbound, kita langsung cus ke kostan nya Denish yang katanya paling gede. Awalnya kita bingung mau desain benderanya kayak apa tapi untungnya ada desainer terkenal se pulau komodo alias Joput yang ngedesain bendera. Sampe akhirnya jadilah bendera genk komodo yeaaaaay!
Di hari keberangkatan, kita berkumpul jam 05.00 dengan membawa pedang panjang eh ransel yang berat maksudnya. Kita naik tronton sama kelompok lain. Diperjalanan semua pada TEPAR! Pengen banget ngeshare foto komok selama tidur tapi jangan deh kasian. Soalnya komok beneran...
![]() |
Mejeng dulu lah sebelum berangkat hahaha |
Setelah lewati gunung dan lembah berbatu selama 4 jam, tibalah kita di suatu lapangan dan langsung disambut dengan teriakan bapak-bapak berseragam TNI. Otomatis dong kita langsung tancap gas buru-buru keluar dari tronton. Di lapangan itu, kita dibarisin perkelompok dan diajarin beberapa yel-yel, gerakan, dan simbol peluit. Setelah itu kita akan melanjutkan perjalanan menuju markas kostrad. Disinilah dimulainya perjalanan melelahkan outbound. Kita kudu ke markas kostrad dengan berjalan kaki. Berjalan kaki di siang bolong membawa barang bawaan segede gaban di pundak????!!!! Awalnya terasa sangat berat bagi kami ada beberapa member yang memiliki keterbatasan kesehatan. Jalan yang panas pun membuat kami sangat kehausan hingga berkali-kali kami berhenti sejenak biar kaki ngga kram dan minum air yang udah gak ngerti rasanya kayak gimana. Jalannya bukan jalan lurus kayak jalan tol. Jalannya naik turun berbatu dan berlubang disana sini bikin siapa saja bisa jatuh karenanya dan salah satu teman kami jatuh sampe celananya sobek. Selama perjalanan kami saling menyemangati, saling berbagi minuman dan saling menanyakan keadaan masing-masing. Aduh romantis banget sih kita :3
Oh iya ada yang kelupaan, selama outbound ini kami ngga cuma di temenin sama si koko, tapi juga ada kaka-kaka GP 1 dan 2 namanya Ka Galih dan Ka Siska.
Ga terasa kami berjalan kurang lebih selama hampir 2 jam (bener gak sih?!) dan sampailah kita di markas kostrad yang kucinta pujaan hatiku *.* Setelah kami mengikuti pelemasan dan briefing, kami memasuki kamar hotel alias barak dimana kami akan beristirahat tentunya cewek ama cowok dipisah lho, iyalah kalo gak dipisah apa kata dunia???. Laper, capek, pegel kami pun terbayar, saatnya makan :")
Ternyata makan kami pun sangat istimewa siang itu...
"Duduk siap grak""Istirahat ditempat grak""Selamat makan"
Dan setelah 3 hitungan cepat, kami sudah harus menyelesaikan makan kami, harus bersih tanpa sisa sedikitpun! Banyak teman-teman lain yang belum selesai makan pas udah abis waktunya. Disinilah teman berperan, ngebantuin ngabisin kalo ada yang ga kuat. Makan siang ditutup dengan doa.
"Istirahat di tempat grak""Terimakasih"
Perut udah kenyang diisi makanan, gentian sekarang otak yang diisi sama soft skill nih. Kita diajarin jurus jitu tali temali menggunakan weby. Ada beberapa jenis simpul yang diajarin yaitu loop, pita double pita, delapan, dan double delapan. Selain belajar simpul kita juga belajar cara penggunaan kompas dan peta. Materi ini akan kepake banget buat outbound hari ke 2. Sayangnya belum kelar dijelasin tapi bunyi peluit udah berbunyi dan memanggil kita untuk segera kumpuuuul! Ternyata tujuan kami dikumpulkan tak lain tak bukan adalah untuk upacara pembukaan outbound dimana secara simbolis pihak Prasetiya Mulya menyerahkan peserta untuk dilatih oleh pihak PAC.
It’s time to take a bath. There’s something unique pas mandi. Pertama, tempat mandinya terbatas dan waktu Cuma dikit kan, mau gamau harus mau mandi bareng sama temen baru. Yang lebih unik, di kamar mandi inilah kita bisa nambah temen karena bisaanya sebelum mandi kita selalu kenalan dulu sama yang mau diajak mandi bareng. Jujur buat kami ini pengalaman pertama kali yang sangat unik. Hal sederhana yang akhirnya bisa menambah kekompakan kami sebagai satu angkatan. Kami pun bergegas untuk makan malam. Yang beda Cuma kali ini kita ngga diitung makannya, tapi tetep harus cepet sih. Bahkan disini kami boleh nambah makanan kalo dirasa masih kurang. Yuk ah capcus cyin ke lapangan lagi.Kali ini kami diberikan materi tentang 4 value seorang prasmulian yaitu Character, Competence, Contribution, dan Connectivity. Sebagai seorang prasmulian sejati, kami wajib mengamalkan dan menjalankan keempat value ini sampai nanti kami menyelesaikan studi bahkan sampai nanti kami bekerja.Penjelasannya sangat singkat, padat, dan jelas jadi ngga ada yang ngantuk walaupun perut udah kenyang hehehe.Kalo tadi kita dikasih pengarahan bersama-sama, sekarang kita dikumpulkan perkelompok di tempat terpisah-pisah. Sebelum materi dimulai, kita diajak main sama Kak Galih. Mainannya sederhana sih tapi lumayan ribet. Kita jadi tau binatang apa yang temen-temen satu kelompok kita benci. Walaupun benci, kami harus berkenalan dengan menggunakan embel-embel nama binatang yang kami benci. Daniel kecoa, Jete cacing, Dennis kodok, Naomi laba-laba, Joput kelabang, Cindy belut, Cynthia cicak, Nadya kadal, Derian kaki seribu, Denish tikus, Ko Fernald tonggeret, dan Ka Galih semut.Setelah bermain, kami diberikan materi tentang PMP. Kami sebagai peserta disini awalnya belum saling kenal, pastinya setiap peserta akan menemui lingkungkan fisik dan sifat yang berbeda dari anggota lain. Tak jarang hal ini menimbulkan yang namanya krisis sehingga memerlukan mastering sebagai jawaban atas krisis tersebut.Caranya gimana tuh? Berpikir S.M.A.R.T! Spesific, Measurable, Attainable, Reasonable, and Time scale. Kalo kita bisa berpikir S.M.A.R.T dijamin deh kita bakal lebih bisa ngendaliin dan nyelesaiin masalah yang kita hadapi. Kita juga bisa menjadi pribadi yang benar-benar SMART tentunya dengan menerapkan ground rules yang harus dipatuhi. Kalo kelompok kami menuliskan 3 ground rules yaitu disiplin, komunikasi, dan tepat waktu ditambah dengan ground rules dari kakak GP 1 dan 2 yaitu jaga kebersihan. Selain dikasih materi, kami juga diajak untuk menuliskan harapan kami selama outbound ini didalam Apel Harapan.
Malem itu semuanya clueless banget sama apa yang bakal dilakuin. Pertamanya disuruh make pelampung karena kita mau menuju ke desa yang butuh pertolongan eh giliran udah masang, disuruh lepas lagi alesannya karena kurang gesit makenya. Pake lagi,lepas lagi, pake lagi, lepas lagi, pake, lepas lagi sampe akhirnya semuanya disuruh duduk. Pak Jatnika selaku mentor menyuruh kami menutup mata dan membayangkan obor. Obor itu selalu ngikutin angin, sama kayak kita yang masih ngikutin apa yang jadi trend sekitar kita. Istilahnya masih ababil gitu deh. Terus kita sebagai generasi muda masih suka lupa sama Negara kita sendiri yang udah membesarkan kita, suka ngelawan orang tua yang udah ngasuh sejak kecil, suka berontak dan ngejek guru atau dosen, dsbnya. Saat itu syahdu banget banget apalagi kita sambil disuruh menyanyikan lagu “Syukur”.Malam itu di bawah langit Jatiluhur yang bertabur bintang, kami semua berjanji untuk mendedikasikan diri kami untuk Indonesia dengan menyanyikan lagu “Padamu Negeri”.
Setelah semalaman setiap anak bergantian jaga serambi, tibalah waktu nya untuk banguuuun!!! Bangunnya pun pake acara di gedor-gedor sama bapak-bapak TNI. Tapi berhubung beberapa anak udah siap sedia, jadi tinggal langsung cus deh ke lapangan untuk senam pagi. Setelah selesai makan pagi, kami kembali diajarkan beberapa hal yang kemarin belum selesai yaitu penggunaan kompas bersamaan dengan peta nya.
Daaaan saatnya kita berangkaaat! Kami mengawali outbound hari kedua ini dengan rowing alias mendayung.Destination kami adalah tepi pantai yang jaraknya sekitar 2 km kalo gak salah.Ternyata mendayung bersama ngga semudah yang dibayangkan. Tanpa komunikasi dan aba-aba, sekencang apapun kita mendayung sendiri, kapal gak akan gerak. Beberapa perdebatan sempat terjadi tapi ngga lebay sih bisaa aja sampai akhirnya kami pun bisa mendayung bersama-sama dengan stabil
“dayung, naik,dayung, naik, dayung, naik” “semangat komodo!!!” “yang dalem dayungnya kayak Daniel” “ayo kirinya lebih kuat” “kanan tetep dayung”
dan setelah 48 menit mendayung sampe kapalan, sampai lah kami ditujuan kami. Waktu kami cukup cepat lho *sombong*walaupun ada juga yang lebih cepat.Karena waktu kami dibawah 60 menit, kami berhak mendapatkan 80.000 poin.Poin ini pun kami gunakan untuk membeli makan siang dan sisanya untuk membeli barang pembuatan maket di malam harinya. Karena takut poinnya mepet, kamipun makan seadanya nasi timbel, empal 1 untuk 2 orang, tahu, krupuk 3 bungkus untuk 10, dan ikan asin seharga 21.500 poin. Meskipun dalam kesederhanaan, kami tetap menikmati makan siang kami sambil sesekali bercanda gurau dan sharing makanan.Untuk menutup makan siang kami, buah pir pun kami santap. Yum!
Tepat jam 1 siang kami melanjutkan perjalanan kami dengan hiking. Untuk mencari check point kedua aja setengah mati kesana kemari karena pawang kompasnya, si Jety sama Dennis masih kagok pake kompasnya. Berkali-kali bolak balik akhirnya ketemu juga check point kedua!!! *sujudsyukur*.Sambil berjalan kamipun bercanda-canda, saling tunggu menunggu dan sharing air minum. Memasuki daerah check point ke 3 ini nih yang bikin bingung karena didaerah ini ada pertigaan dan kami gatau harus kearah mana. Pertamanya kami lanjut aja lurus tapi ngga jauh, Dennis mulai gelisah dan ngajak balik lagi.Sampe di tkp dia ngajak untuk belok ke kiri tapi hasinya nihil. Kitapun kembali ke jalan yang awal. Karena masih penasaran, Dennis balik lagi tapi ngambil jalan yang sebelah kanan dan ternyata KETEMU! Saking pedenya kami terus aja ngikutin jalan itu karena yakin kalo ada lagi disananya.Jalannya kecil, menurun dan berbatu sampe akhirnya buntu dan gak nemu apa-apa.So, kita balik lagi ke tempat awal dan lanjut lagi lurus. Perjalanan siang itu sangat panas tapi juga sangat menyenangkan karena ngga lama pun kami menemukan check point ke 4! Setelah sempat hopeless kami kembali menemukan check poin ke 5. Disini kalo gasalah bisa main game dan dapet tambahan poin tapi kelompok kita lebih focus ke yang pasti-pasti aja karena gatau juga bisa nyelesaiin gamesnya atau ngga. Setelah melewati 5 pos, jalan kami semakin berwarna, karena pemandangannya makin epic.Sawah dan gunung terhampar luas, bagus bangettt maksimal. Selama perjalanan ini have fun banget deh meskipun capek kita tetep kompak dan senang. Sesekali kami bernyanyi bersama untuk mencairkan suasana. Tak lama setelah itu pun kami menemukan check point ke 6,7,dan 8 yang bertempat di KOSTRAD. Yey berhasil,berhasil, hore! 8 kolom kami terisi semua. Sayangnya ada 2 kolom yang isinya sedikit di luar kotak jadi total kami mengumpulkan 6. 6x8000 poin, so kami dapet tambahan 48.000 poin.
Karena kaki kami terasa pegal, kami beristirahat sejenak di tribun. Setelah itu kami melakukan persiapan untuk rappeling. Dengan instruksi dari Ka Galih dan Ka Siska, kami mengikatkan weby dibadan kami. Kami pun bergegas menuju tebing tempat rappeling kami. Melewati hutan yang nanjaknya hampir 80 derajat. Mana berpasir gitu jadi resiko keplesetnya gede. Setelah basah kuyub naik, kami tiba di tebing 1. Yang turun pertama kali dari kelompok kami adalah Jete dilanjutkan dengan Derian, Nadya, Cynthia, Dennis, Daniel, Denish, Joput dan Naomi. Sayangnya Naomi gajadi turun gara-gara waktunya udah abis dan kudu langsung balik ke KOSTRAD lagi.
Setibanya di sana kami saling sharing tentang apa yang kami rasakan di hari kedua bersama Ka Galih, Ka Siska dan koko. Setelah beberes dan makan malam, kami dikumpulkan di lapangan. Di tengah lapangan ada papan gitu entah buat apa. Gue pikir pertamanya kita mau disuruh main trampolin atau main catur disono taunya itu buat naro maket hahaha. Malem itu sesuai yang udah di kasih tau sebelumnya, kita bakal buat maket. Bahan-bahannya itu kita beli pake poin yang kita kumpulin. Kelompok kami dapet sekitar 170.000 poin dan kita beli semua perlengkapan seharga 100.000 poin. Dalam waktu 30 menit, kami harus bikin sebuah maket rumah sesuai ketentuan yang dikasih. Kelompok kami rumahnya berbentuk kubus 10x10x10 dan dibuat dari lintingan kertas koran. Semua orang panik. Karena barang-barangnya terbatas. Sempet terjadi perdebatan juga sih tapi akhirnya kelompok kami belum bisa menyelesaikannya selama 30 menit. Untungnya kami diberi tambahan waktu 15 menit. And tadaaa jadilah rumah kami yang sangat imut (?) Dan di beri tanda A di atapnya. Sejenak kami diajak mengelilingi maket tersebut dan diberi pengarahan oleh Pak Mul. Ada yang aneh malem itu, dimana acara berakhir lebih cepet dari hari sebelumnya. Kami pun bergegas tidur meski dirundung rasa penasaran.
Bener kan bener paginya. Kalo kata temen-temen sih bangun pagi kali itu super fantastis. Ada yang bilang kayak kiamat. Ada yang bilang kayak kebakaran. Macem-macem deh. Gimana ga mikir itu kiamat, orang lagi tidur baek-baek tiba-tiba dibangunin pake mercon dan pintu digedor-gedor. Bahkan kalo di barak cowok disuruh tiarap. Yang lebih ngagetin lagi kita saat itu juga langsung disuruh bawa tas kita. Untungnya malem sebelumnya, kita udh beberes semua. Meskipun begitu banyak juga barang-barang yang tertinggal dibarak sehingga pagi itu semacam kayak di pasar, milih-milih barang. Semua orang masih plongo sebenernya ada apa dan mau apa kita setengah dua pagi dibangunin kayak gini???!!! Sambil nahan ngantuk dan curi merem kita nunggu sampe barang-barang yang tadi ketinggal kembali ke pemilik semula. Setelah lama menunggu, ternyata kami di beri kepastian bukan harapan palsu. Ternyata kami akan pergi ke suatu Desa yang memerlukan bantuan kami. Berbekal makanan dan snack, pagi itu kami menaiki perahu menuju ke tkp. Pagi itu sangat istimewa bagi kami. Seperti melihat pengharapan Baru ketika kami sama-sama melihat sunrise di langit Jatiluhur. Gak bisa dijelasin dengan kata-kata, cuma bisa mensyukuri keindahan karya Tuhan dan menikmatinya bersama teman-teman baru yang akan jadi keluarga kami nantinya.
Sekitar 1 jam, kami pun tiba disuatu tepi pantai. Kalo di instruksinya sih namanya Desa Kenalagi. Disana kami diharuskan mencari jodoh, oke salah, cari potongan pipa yang digunain buat menyambungkan sumber air gitu loh. Kami pun menuju ke “search area” yang agak jauh tempatnya. Baru turun bentar aja kita udah nemu 3 pipa *sombongbanget* selanjutnya mulailah kita uring-uringan karena ngga nemu lagi. Sampe akhirnya kita nemu 1 lagi dan itu jadi yang terakhir. Kami pun bergegas menuju tempat berkumpul. Disana semua kelompok berkumpul untuk menyusun potongan pipa tersebut. Yang nyusun sih bukan kita, yang nyusun itu perwakilan tiap departemen. Tapi emang dasar kelompok kita mukanya masih pada muka bantal, kelompok kita malah pada tepar berbantal tas masing-masing. Maaf ya temen-temen kita ga bantuin, kita bantu doa kok hehehe :D
Dengan susah payah perwakilan departemen bahu membahu menyusun pipa. Sayang seribu sayang, ngga semua pipa ketemu jadinya ada beberapa bagian yang lowong dan diganti dengan kertas Koran. Ya walaupun akhirnya kami ngga berhasil menyelamatkan Desa Kenalagi *bersimpuh* tapi gapapa. Karena inilah kami semakin kompak sebagai satu angkatan.
Di malem pertama kan kita udah nulis apel harapan, kali ini saatnya untuk panen apel tersebut. Kalo dirasa harapan kita udah tercapai, apelnya boleh diambil. Kalo belom ya buat kenang-kenangan kakak GP nya wkwkwk. Tapi untungnya semua apel terpanen. Kepo ga kira-kira harapan kami apa aja? Garis besarnya aja ya nih. Ada yang berharap jadi orang yang SMART, ada yang berharap bisa ngontrol emosinya, ada yang berharap bisa jadi lebih care sama orang lain, ada juga yang berharap biar semakin gigih dan bersemangat, dan masih banyak lagi harapan kami. Semoga aja harapan ini bertahan Cuma sebentar, biar buru-buru deh bisa jadi kenyataan yang sesuai harapan masing-masing, AMIIIIN!
Setelah beberes dan makan siang, kami kembali berkumpul untuk apel penutupan. Saat itu terjadi sesuatu hal yang tidak mengenakan dan menimpa salah satu anggota kami. Dan dia harus menerima hukuman yang mayan bikin tepar. Tetep semangat bro, jangan di ulangin lagi kalo bisa ya hehehe J
Sayangnya pada kesempatan outbound kali ini, kami belum berhasil jadi best team. Lodestar kamipun masih kalah pamor dari Kak Rafif yang menyandang gelar best lodestar. Ya semoga aja nanti di akhir IP bisa ada keajaiban biar kelompok kami jadi best team…AMIN… Perjalanan pulang sangat syahdu karena pada tidur semua hahaha! Sekitar pukul 17.30 sampailah kembali kami di kampus tercinta, Prasmul!
Kesan kami selama mengikuti outbound ini yang pasti seru banget. Walaupun clueless tentang apa yang mau dilakuin tapi kita tetep enjoy ngikutin tiap acara. Di outbound ini kita juga banyak belajar hal baru dan tentunya dapet pengalaman baru yang pastinya unik dan akan sulit buat dilupain. Yang pasti banyak manfaat yang bisa kita dapet selama outbound. Belajar buat disiplin, menghargai waktu, menghargai teman, ortu, senior, dosen dan Negara ini. Pastinya melalui kegiatan ini, kelompok bahkan angkatan kami menjadi lebih solid. Kami lebih kenal dan peduli satu sama lain. Ngga Cuma itu aja, kami juga dapet banyak materi yang bisa jadi bekal buat kami menjadi prasmulyan sejati yaitu SMART, CHAIN, 4C, dll.
Y.O.L.O. You Only Live Once. Hidup Cuma sekali. Sekarang tergantung gimana kita mau pake kehidupan kita yang Cuma sekali ini biar bisa berguna buat diri sendiri, orang tua, teman, dan tentunya Indonesia. Perjalanan outbound kami kali ini memang sangat melelahkan tapi perjalanan kuliah kami selama kurang lebih empat tahun mendatang pasti akan lebih berat daripada ini. Ini baru permulaan. Dan kami banyak belajar bahwa tanpa kedisiplinan, tanpa kegigihan, tanpa semangat, tanpa komunikasi, tanpa keberanian, dan tanpa doa semua akan menjadi sulit untuk dijalani. Tapi kalo kami mau berpikir SMART dan menerapkan apa yang udah kami dapat di outbound ini kami yakin dan percaya bahwa kami bisa menjalani kehidupan kuliah ini dengan baik. Menjadi mahasiswa yang SMART dan berkarakter.Menjadi kebanggan dan memberi kontribusi bagi semua yang telah membesarkan kami, Ayah, Ibu, Prasetiya Mulya dan Indonesia. Pokoknya outbound kali ini T.O.P B.G.T! Walaupun capek banget tapi 20 jempol kami buat outbound kali ini!
Terakhir, makasih buat semua temen-temen kelompok 44 buat outboundnya. Gue seneng banget bisa sekelompok, bagi cerita, ketawa, berjuang sama kalian semua. Tetep semangat buat 8 hari dan 4 tahun kedepan! Terus makasih banget buat Ka Galih, Ka Siska, Ko Fernald yang udah ngedampingin kita outbound sampe pegel dan nahan ngantuk, maaf ya kak kalo kita dikasih tau suka ga nurut :”)
![]() |
Komodo ewlewlewle~ |
![]() |
Sebelum pulang tetep harus eksis dulu :p |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar